Istri saya putus pengobatannya mas karena sudah tidak ada biaya lagi - Fernadi
Malangnya nasib ibu Herlawati (46th) seorang pengidap kanker Basalioma jenis kanker kulit yang menyerang sel basal pada bagian mata ibu Wati
Penderitaan ibu Wati ini sudah dialami sejak 3 tahun lalu atau tepatnya pada tahun 2021. Awalnya cuma gatal-gatal saja mas, terus 2 minggu muncul seperti luka.. (sampe 3 bulan) setengah muka saya habis terkena kanker -Wati
Akibatnya ibu Wati sering merasa sakit dan nyeri dibagian mata, kadang sampai membuatnya menangis dan tak bisa tidur, bahkan matanya sering mengeluarkan nanah dan juga darah. Mirisnya lagi atas kondisi tersebut ibu Wati masih belum menjalani pengobatan intensif seperti tindakan operasi ataupun semacamnya.
Paling juga cuma bisa kontrol mas, terus beli obat di apotik untuk penahan nyeri -Fernadi
Bukan karena tak mau untuk melakukan pengobatan, namun kondisi ekonomi yang terbatas membuat ibu Wati harus menundanya. Waktu itu sempat dapat rujukan di rumah sakit yang ada di Bandung, tapi meskipun pakai BPJS kami tidak punya biaya operasional mas... apalagi pekerjaan saya sebagai buruh nelayan, cukup untuk makan sehari-hari -Fernadi
Dokter sudah memberi rujukan dan mendesak saya untuk segera di bawa operasi, tapi yaa mau bagaimana mas... saya benar-benar tidak ada biaya -Fernadi
Sementara itu Ibu Wati terancam mengalami kebutaan di bagian mata sebelah kirinya lantaran tak jua menjalani pengobatan. Wajahnya sudah tidak terlihat normal lagi lantaran digerogoti oleh kanker.
Siapa sangka sebelumnya ibu Wati adalah seorang pekerja keras, membantu perekonomian keluarga untuk menghidupi kebutuhan anak-anaknya. Kini ia hanya bisa duduk terdiam sambil menahan sakit yang disebabkan karena kanker.
Yaa sebelum sakit saya juga bantu cari penghasilan untuk suami mas karena penghasilan suami sebagai nelayan cukup untuk makan sehari-hari -Wati
Perjuangan pak Fernadi tak kurang-kurang, berjibaku mencari uang untuk makan dan biaya pengobatan istri...
Saya sudah tidak tahu harus bagaimana lagi mas, istri saya sangat membutuhkan pengobatan -Fernadi
Sementara itu penghasilan pak Fernadi sebagai buruh nelayan hanya sebesar 50rb dalam sehari, ia harus membagi penghasilan yang sedikit itu untuk biaya makan sehari-hari dan biaya pengobatan istri ... sementara itu pak Fernadi juga harus menyisihkan sebagian penghasilannya untuk membayar sewa rumah.
Kadang uang tabungan sewa rumah dipakai untuk biaya pengobatan mas, kadang juga uangnya habis untuk makan sehari-hari.... sering juga saya ini nunda sewa rumah.. untungnya pemilik rumah masih bisa toleransi dan kami tidak diusir -Fernadi
Teman-teman perjuangan pak Fernadi masih begitu panjang, istrinya masih harus rutin menjalani kontrol dan terapi bahkan harus segera dioperasi.
Untuk itu, yuk bantu pak Fernadi berjuang untuk kesembuhan istrinya yang mengidap penyakit berbahaya.
Belum ada Fundraiser