Di tahun 2020 tepatnya di 11 November 5 tahun lalu, pasangan Rifki Usulu dan Sri Yuliana merasakan kebahagiaan luar biasa dengan lahirnya putri perempuan yang diberi nama Arumi Azkia Rifki Usulu. Namun, dibalik kebahagiaan itu, ada duka yang sangat menyakitkan. Arumi lahir prematur kembar.
Sayangnya, kembarannya tidak selamat sebelum dilahirkan.
Waktu terus berlalu. Di usia Arumi yang baru menginjak 6 bulan, bayi kecil mereka jatuh sakit dan membuat berat badannya turun drastis.
Khawatir dengan kondisi Arumi yang semakin memprihatinkan, Rifki dan sang istri memutuskan untuk membawa Arumi melakukan pengobatan baik medis maupun tradisional.
Dokter menyarankan agar Arumi menjalankan terapi khusus anak. Kini, Arumi sudah menjalankan terapi selama dua tahun.
Meskipun telah menjalani terapi, berat badan Arumi belum mengalami peningkatan yang signifikan. Bahkan, di usia 3 tahun berat badannya hanya mencapai 3 kg saja. Dokter pun menyarankan agar Arumi menggunakan selang nasogastrik (NGT) untuk membantunya makan dan minum.
Alhamdulillah berat badannya naik setelah pakai NGT yang sebelumnya hanya 3 kg saja, ungkap Rifki dengan penuh kesyukuran.
Selain dibantu selang NGT, Arumi juga mengonsumsi susu khusus anak yang harga per kalengnya mencapai Rp400.000 dan harus dipesan secara online.
Sebagai perangkat desa, penghasilan yang didapatkan Rifki sangat pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan tambahan biaya susu untuk Arumi, serta rutin melakukan check up ke RS Ainun Gorontalo setiap seminggu sekali, Rifki dan sang istri terus berusaha agar bisa tetap semangat di tengah kondisi ekonomi yang tidak baik-baik saya.
Susu itu hanya bertahan 4-5 hari saja. Susu kalengnya sangat mahal, sehingga saat ini masih diberikan susu formula biasa mengingat kondisi keuangan. Insya Allah ada rezeki nanti ada rezeki beli lagi yang mahal itu, ujar Rifki berusaha meyakinkan diri.
Saat ini, di usia 4 tahun berat badan Arumi hanya 6,9 kg. Tidak seperti anak-anak seusianya yang sudah aktif melakukan ini itu, Arumi tidak bisa melakukan apapun dan hanya bisa menangis ketika lapar atau ingin minum susu.
Rifki dan istrinya terus mengusahakan yang terbaik agar Arumi bisa mendapatkan penanganan medis.
Namun, kondisi keuangan keluarga yang kurang ideal, membuat Arumi belum mendapat pengobatan yang optimal.
Saya hanya berharap dia seperti anak-anak yang lain. Bisa bermain sendiri dan berbicara, ungkap Rifki penuh harapan.
Semoga, harapan dari Rifki bisa segera terwujud. Arumi bisa tumbuh menjadi anak yang sehat dan menikmati masa kanak-kanak dengan bahagia.
Mari bantu Adik Arumi agar bisa sehat dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik