Aku, Kusnadi. Umurku belum genap 4 tahun, izinkan aku menceritakan kepedihan yang aku alami. Hidup keluargaku mungkin terdengar seperti cerita yang tak ingin didengar orang.
Hampir setahun sudah tubuhku yang mungil ini mengalami sedikit rasa perih yang berasal dari dada. Nafasku tidak lancar, senyumanku tertahan, tangisanku menderu bagai bulan - bulanan.
Tubuhku sakit—sakit yang tak pernah hilang. Ada yang pernah berucap kalau aku terkena gizi buruk, tapi aku pun tak tahu. Akhirnya dokter memberiku nama penyakit ini, “Anak ibu menderita TB Colon.” kata dokter.
Apapun itu penyakitnya, kami tak pernah punya cukup uang untuk membeli obat apalagi menjalani pengobatan di rumah sakit.
Ayahku, Misna, adalah seorang buruh harian di peternakan ayam. Setiap pagi, beliau berangkat sebelum matahari terbit pulang ketika matahari terbenam.
Ibu, dengan tubuh yang semakin lemah hanya bisa diam. Ia tak pernah mengeluh, hanya sesekali terisak dalam doa yang aku yakin panjang dan penuh harapan.
Yang ku tahu, ayah dan ibu tidak bisa membaca dan menulis, bahkan aku jarang mendengar mereka berbicara lancar dengan siapapun..
Tapi yang paling menyakitkan adalah ketika sekujur tubuhku mengalami rasa sakit yang tidak bisa ditahan. Kami tak bisa melakukan apa - apa.
Untuk sekedar berobat ke puskesmas terdekat pun kami terkendala waktu dan keadaan. Ayahku tak bisa berhenti bekerja begitu saja. Jika dipaksakan, ayah akan terkena potong gaji.
Sementara ayah tidak mau mengambil resiko itu, karena ayah tahu, ayah perlu memenuhi kebutuhan hidup kami secara keseluruhan mulai dari makan, kontrakan rumah kami dan pengobatanku.
Ayah kadang pulang dengan wajah kusut, membawa beberapa lembar uang yang hampir semuanya habis untuk makan. Aku tahu beliau ingin aku sembuh, tapi bagaimana caranya?
Harapan kami ini seperti ayam-ayam di peternakan tempat Ayah bekerja—terkurung tanpa tahu kapan bisa bebas. Tapi aku tetap percaya, pasti ada orang baik yang mau membantu.
Ya Allah, aku hanya ingin satu hal: sembuh. Aku ingin hidup seperti anak - anak diluar sana, anak yang membawa canada dan tawa kepada orang disekitarnya.
Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik