Abah Ucup bangun setiap pagi dengan tubuh yang lelah, tak hanya karena beban dagangannya, tetapi juga karena rasa sakit dari benjolan besar di lehernya.
Meski kondisi tubuhnya semakin melemah, ia tetap berjuang untuk keluarga, karena ia adalah tulang punggung keluarga.
Istrinya yang sudah berusia 70 tahun hanya memperoleh upah Rp35.000 per hari sebagai buruh tani itupun jika ada yang memakai jasanya, sehingga penghasilan utama mereka bergantung sepenuhnya pada Abah.
7 tahun lalu, Abah kehilangan anak pertamanya karena leukemia. Kehilangan itu semakin menambah beban hatinya, namun ia tak menyerah.
Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Abah pernah tinggal di Lampung selama tiga bulan, membawa 30 bibit pohon setiap hari untuk dijual. Jika tidak laku, ia tidur di masjid atau emperan toko, demi menghemat biaya transportasi yang seharusnya digunakan untuk makan keluarganya
Meski berjualan dengan cara yang sulit, keuntungan yang ia dapa
tkan hanya seribu atau seribu lima ratus rupiah per pohon, dan sering kali dagangannya tidak laku. Tetapi, Abah tetap berusaha tersenyum, percaya bahwa selama masih ada nafas, ia harus terus berjuang untuk masa depan keluarganya.
Di malam-malam yang sunyi, Abah sering terjaga, merasakan sakit dan kesepian.
Ia tidak pernah mengeluh atau membebani orang lain dengan penderitaannya, namun harapannya tetap sama: melihat keluarganya hidup lebih baik dan bertahan meski dunia tak selalu berpihak padanya.
Kantor Yayasan Wahdah Inisiatif Kebaikan
Jl. Graha Jati No.5 RT001/RW013 Desa Lagadar, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kode Pos 40216
Informasi & Konfirmasi Donasi
+62 877-7717-71745 ( Call Center )
Belum ada Fundraiser