Kaum disabilitas sering kali menghadapi stigma dan diskriminasi di masyarakat. Keterbatasan fisik membuat mereka dianggap lemah, bahkan sering dipandang sebelah mata. Padahal, kehadiran mereka di dunia bukanlah pilihan, dan mereka pun berhak atas penghormatan dan kesempatan yang sama sebagai manusia.Hal ini juga dialami oleh Mang Cunong, seorang penyandang disabilitas fisik yang sejak kecil telah menghadapi banyak tantangan. Kedua tangan dan kakinya tidak berfungsi secara normal akibat komplikasi saat kehamilan ibunya. Perjalanan hidup Mang Cunong tidaklah mudah. Sejak kecil, ia kerap mengalami perlakuan tidak menyenangkan dari lingkungan sekitar. Ejekan dan bullying membuatnya merasa minder hingga enggan bersekolah.
Namun, berkat dukungan dan motivasi keluarganya, Mang Cunong berhasil bangkit dari keterpurukan. Ia menemukan semangat untuk terus berjuang dan menjalani hidup dengan produktif.
Di tengah keterbatasannya, Mang Cunong bekerja sebagai penjahit keliling, menawarkan jasa menjahit kepada warga kampung. Untuk menjangkau pelanggannya, Dari hasil kerjanya, ia hanya memperoleh Rp 30.000 hingga Rp 50.000 per hari—jumlah yang sangat kecil untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Namun, penghasilan ini tetap belum cukup untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Meski begitu, Mang Cunong tidak menyerah. Ia bercita-cita memulai usaha budidaya ulat hongkong sebagai pakan burung, usaha yang memiliki prospek menjanjikan. Sayangnya, keterbatasan modal menjadi penghalang besar baginya untuk mewujudkan mimpi ini.
Mari Bantu Wujudkan Impian Mang Cunong!
Dukungan Anda sangat berarti bagi Mang Cunong untuk mewujudkan cita-citanya. Bantuan Anda dapat membuka peluang bagi Mang Cunong untuk memulai usaha yang lebih berkelanjutan, sekaligus membantu keluarganya keluar dari kesulitan ekonomi.
Bersama, #sobatbaik memberikan harapan baru dan menjadi bagian dari perubahan positif dalam hidup Mang Cunong. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya!! ❤️
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik