Perut Makin Membesar, Bantu Ibu Sartin Sembuh

Sartin Kadir atau yang akrab disapa Ibu Sartin, seorang wanita 61 tahun yang tengah berjuang melawan penyakit yang tak kunjung sembuh. Bersama suaminya yang juga sedang sakit, Ibu Sartin berusaha menguatkan diri melewati ujian yang tidak mudah.

Keadaan keduanya yang tak memungkinkan untuk bekerja, membuat Ibu Sartin dan sang suami hanya mengandalkan penghasilan dari anak laki-lakinya yang merupakan tukang ojek dengan penghasilan tak menentu. Sesekali, anak perempuannya yang telah berkeluarga dan tinggal di Boalemo turut membantu kedua orang tuanya. Namun, ia tak bisa selalu hadir karena memiliki keluarga kecil yang juga butuh untuk diperhatikan.

Perjuangan panjang Ibu Sartin dimulai sejak tahun 2018, ketika ia didiagnosis menderita kista di perutnya. Dengan mengantongi harapan bisa sembuh, Ibu Sartin menjalankan operasi pertamanya.

Namun, empat tahun kemudian, Miom bersarang di tubuhnya. Tak ingin kalah, Ibu Sartin kembali melakukan operasi kedua. Rupanya, perjuangan itu belum selesai. Dua tahun kemudian, infeksi usus menyerang. Operasi ketiga pun tak bisa ia tolak. Perjuangan untuk sembuh masih berlanjut. Perutnya mengalami pembengkakan sejak 2021 sebelum melangsungkan operasi ketiga. Namun, perutnya semakin membesar sejak Ibu Sartin tergelincir saat sedang membersihkan sisa banjir yang menggenangi rumahnya.

Pembengkakan perut membuat Ibu Sartin kesulitan makan dan berjalan. Ia merasa perutnya kenyang dan seperti mau meledak. Saat berjalan pun, Ibu Sarti merasa sesak. Disebabkan alat medis di Gorontalo masih terbatas, Dokter menegaskan agar Ibu Sartin harus segera dirujuk ke rumah sakit di luar Gorontalo yang memiliki fasilitas lebih lengkap. Namun, bayang-bayang biaya dan ketidakpastian membuat langkahnya terasa begitu berat.

Sementara itu, sang suami yang dulunya bekerja sebagai petani, berusaha tidak tinggal diam dengan rasa sakit yang ia rasakan. Dengan sisa tenaga yang dipunya, ia berusaha membereskan pekerjaan rumah.

Di tengah keterbatasan ekonomi, keluarga ini bertahan dengan harapan. Dengan penghasilan anak laki-laki yang kadang hanya cukup untuk makan, Ibu Sartin dan suaminya saling menguatkan dan saling merawat saat salah satu mulai merasa lemah.

Biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan tidak sedikit. Apalagi, dengan mengandalkan penghasilan anak laki-laki yang tak menentu, membuat pengobatan Ibu Sarti lagi-lagi harus terhenti.

Dengan kondisi fisik yang semakin hari semakin mengkhawatirkan, Ibu Sartin tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Penyakit yang tinggal ditubuhnya harus segera diobati.

Meski tengah menghadapi ujian yang bertubi-tubi, keluarga mereka tidak pernah lelah berdoa. Ibu Sartin berharap, ia dan suami bisa sembuh agar bisa menjalankan kehidupan seperti sebelumnya.

Mari bantu Ibu Sartin agar bisa sembuh dari sakitnya dengan cara:
1. Klik tombol “DONASI SEKARANG”
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran GO-PAY, Jenius Pay, LinkAja, DANA, Mandiri Virtual Account, BCA Virtual Account, atau transfer Bank (transfer bank BNI, Mandiri, BCA, BRI, BNI Syariah, atau kartu kredit) dan transfer ke no. rekening yang tertera.