Pemandangan setiap hari di wilayah Gaza setelah genosida yang terjadi terus menerus, sebanyak 46% lahan pertanian yang hancur di bom tidak bersisa oleh para penjajah Israel di antaranya wilayah tengah kota baru Abasan dan Al-Fokhari, sebelah timur Khan Yunis, dan wilayah lainya di bagian selatan Jalur Gaza.
Lahan Pertanian dibom
Warga Gaza termasuk anak-anak harus mengantri berebut makanan dari pihak pendistribusian makanan bantuan sosial melalui pemerintah perhubungan Mesir yang sering terlambat datangnya karena terhalang oleh militer Israel yang tidak bisa sembarangan masuk ke wilayah Gaza. Namun, tidak sedikit orang yang kembali ke tenda pengungsian membawa kembali tempat makanan mereka dalam keadaan kosong karena tidak kebagian pasokan makanan dan masih kurang jumlahnya.
Akibatnya tidak ada alternatif lain, banyak warga Gaza harus mengkonsumsi pakan ternak untuk diolah menjadi sepotong roti dan tanaman liar yang direbus dengan air laut demi mengganjal perut mereka karena pasokan bahan pangan dan air bersih yang kian sangat langka atau harga pangan yang mahal berkali lipat sebagai mana yang dilaporkan oleh PBB.
Dilaporkan menurut studi EuroMedHR tingkat kelaparan di Gaza mencapai 71% menderita kelaparan parah, 98% tidak dapat menkonsumsi makanan yang cukup, 64% mengkonsumsi buah-buahan, tanaman liar atau mentah, dan makanan kadaluarsa terpaksa mereka konsumsi untuk menghilangkan rasa lapar mereka. tidak sedikit anak-anak Palestina pun mencari makan di tempat sampah dan memakan tanah akibat bencana kelaparan yang melanda warga Palestina.
Miris rasanya jika kita hanya bisa berdiam saja melihat penderitaan mereka lewat layar kaca atau media berita lainnya maka dari itu saatnya kita beraksi untuk kepedulian Palestina mengurangi kesulitan warga Palestina dengan membantu berdonasi mendistribusikan bahan pangan agar warga Palestina tetap melanjutkan hidup yang lebih layak dan memperbaiki gizi anak Palestina.
Belum ada Fundraiser