Ruhimat adalah seorang pengemudi ojek yang tengah berjuang melawan kanker sendirian. Kehidupan yang penuh dengan tantangan ini terasa lebih berat dengan diagnosis yang diterimanya. Sebagai pengemudi ojek, ia bergantung pada pendapatan yang diperolehnya dari melayani penumpang. Namun, dengan kondisi kesehatan yang semakin menurun karena kanker, ia terpaksa harus mengurangi jam kerjanya, bahkan ada kalanya ia tidak bisa bekerja sama sekali.
Tanpa dukungan keluarga yang dekat atau teman yang bisa membantu, Ruhimat berjuang sendiri, baik secara fisik maupun emosional. Setiap hari adalah perjuangan untuk bertahan hidup, berusaha menahan rasa sakit dan tetap memberikan yang terbaik meskipun dalam keadaan yang sulit. Ia harus membiayai pengobatan dan perawatan medisnya dari penghasilan yang terbatas, sementara juga berusaha mempertahankan semangat hidupnya.
Meski begitu, ruhimat tidak pernah kehilangan harapan. Ia selalu berusaha untuk tetap kuat, percaya bahwa di balik setiap kesulitan ada pelajaran dan harapan baru. Dalam perjalanan ini, dia menemukan kekuatan dalam dirinya yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. ia tetap mengantarkan penumpang setiap hari, berharap dapat mengumpulkan uang untuk pengobatan. Sayangnya, saat meminta bantuan, banyak orang yang menjauh. Ruhimat merasa kesepian, tetapi ia tak menyerah. Setiap malam, ia duduk di teras rumahnya, menatap bintang-bintang sambil berdoa untuk kesembuhan dan kekuatan. Meskipun hidupnya penuh dengan kesakitan dan ketidakpastian, Ruhimat terus melangkah. Dalam kesunyian, ia tetap percaya bahwa harapan dapat memberikan kekuatan untuk bertahan. Perjuangannya adalah bukti bahwa semangat tidak pernah pudar, bahkan dalam kegelapan.
Belum ada Fundraiser
Menanti doa-doa orang baik